SOLDERING
Kata Solder atau menyolder
mungking sudah tidak asing lagi bagi kita semua terutama untuk kalangan yang
bergelut di bidang Rangkaian Elektronika. Tetapi untuk menyolder sendiri adalah
kegiatan yang baru kali ini saya praktekan terhadap komponen-komponen
elektronika. Kegiatan penyolderan ini sendiri merupakan salah satu aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari yang diampu
pada Mata Kuliah Rangkain Elektonika di Semester 2.
Soldering (proses menyolder)
dapat didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi
yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata
lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah
satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki
titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan
(pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku
dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder
biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk
menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB) seperti
yang akan saya lakukan sekarang.
Apabila kita ingin melakukan
praktikum pastilah ada syarat yang akan dipenuhi agar praktikumnya lancar dan
tidak bingung tentang apa yang akan disolder. Pertama syaratnya adalah kita
harus siapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan saat praktikum. Syarat
yang kedua adalah kita harus melakukan tahap-tahap penyolderan seperti apa. Dan
Syarat yang terakhir adalah menyimpulkan hasil praktikum yang telah kita
lakukan.
Berikut merupakan Alat dan Bahan untuk menyolder :
1.
Solder
Solder adalah alat yang
digunakan saat melakukan penyolderan. Solder ini akan dapat digunakan ketika
sudah panas/ terdapat aliran listrik. Ketika soldernya belum panas maka timah
solder/tinol tidak dapat cair. Dalam pemilihan solder yang harus kita
perhatikan adalah benda yang akan kita solder. Untuk penyolderan yang sekarang
kita lakukan adalah menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak
terlalu panas. Karena kalu terlalu panas akan menyebabkan soldernya cepat
rusak.
2. Dudukan
Solder
Dudukan solder ini berfungsi
untuk menyimpan Solder yang panas ketika sedang tidak digunakan agar tidak
mengenai bagian-bagian yang mudah terkena panas, seperti kulit dan lain sebagainya.
3. Timah
Solder/ TINOL
Tinol adalah timah yang mempunyai titik cair
yang cukup rendah sehingga mudah mencair. Setelah mencair tinol ini juga akan
mengeras dengan sendirinya ketika sudah di solder.
4. Penghisap
Solder
Penghisap solder ini digunakan untuk
membersihkan tinol yang ada pada PCB yang telah kita solder.
5.
Pasta Solder
Pasta Solder adalah pasta yang digunakan untuk
membersihkan solder dari karatan besi atau dari kotoran karena dipakai
menyolder. Cara menggunakannya adalah
dengan cara memasukkan/ mencelupkan solder ke dalam pasta Solder, maka pasta
akan mencair dan kotoran yang ada di ujung besi solder menjadi bersih.
Pada Praktikum ini kita akan membuat
rangkaian seri dan pararel kemudian menyoldernya. Bahan-bahan yang digunakan
adalah seperi berikut :
1. LED
LED ini digunakan untuk mengetahui apakah
rangkaian yang kita buat benar dan dapat terealisasikan dengan baik antara
resistansi dari resistor dengan baterai yang dipakai. Jika LED nya tidak
menyala berarti resistor dengan LED tidak sebanding.
2. Baterai 9 Volt
3. Resistor yang memilki
resistan antara 200-500 volt.
4. PCB 001
PCB adalah papan yang digunakan untuk
menyolder. PCB ini terdiri dari banyak macamnya. Tetapi yang kita pakai adalah
PCB 001 . PCB memiliki lubang-lubang putih kecil-kecil yang banyak. Dimana
lubang-lubang kecil tersebut adalah batas lubang yang akan kita solder nanti.
Berikut
langkah-langkah untuk menyolder:
1. Periksa semua komponen yang
akan kita gunakan/ kita solder.
2. Pastikan komponen-komponen
yang akan kita gunakan dapat berfungsi sesuai dengan yang kita harapkan.
3. Panaskan solder terlebih
dahulu
4. Mulai menyolder dengan cara tangan kanan memegang solder seperti
memegang sendok. Kemudian tangan kiri memegang tinol yang akan kita cairkan.
5. Letakkan solder diatas papan
PCB yang akan kita solder, kemudian letakkan juga tinolnya tepat diujung
soldernya. Karena ujung soldernya lah yang panas.
6. Cairkan tinolnya sampai
membentuk gunung dengan ketinggian lebih kurang 0,75 mm seperti dibawah ini:
dengan cara tangan yang memegang solder hanya
diam saja dan yang bergerak adalah tangan yang memegang tinol.
8. Setelah itu bersihkan ujung
solder dengan cara memasukkan solder ke dalam pasta solder, seperti gambar di
bawah ini:
9. Kemudian Ambillah Resistor
dan LED yang akan kita rangkai menjadi rangkaian seri. Rangkailah LED dan
Resistor secara seri kemudian secara parallel.Cara pemasangan komponen pada
PCB, yaitu dengan cara menacapkan kaki-kaki komponen tersebut pada lobang yang
sudah disediakan pada PCB. Setelah di tancapkan, bengkokkan kakinya + 45o
supaya komponen tersebut tidak terlepas dan untuk mempermudah pada waktu
menyoldernya.
10. Kemudian hubungkan kaki-kaki
dari komponen yang telah dirangkai secara seri dan paralel.
11. Hubungkan dengan baterai 9
volt tadi untuk mengecek LED nya menyala atau tidak, jika tidak menyala berarti
resistansi dari resistor dengan LED tidak sebanding. Jika menyala berarti
rangkaian berhasil
12. Kemudian solder kai-kakinya
agar tidak lepas.
13. Menyoldernya hati-hati,
jangan sampai terkena kaki LED karena bisa menyebabkan LED menjadi tidak
menyala/mati karena tersolder. Kaki LED boleh di solder asalkan tidak terlalu
panas dan lama dalam penyolderan.
Nahh…
karena kita sudah selesai menyolder, maka sekarang saya ada tips mengenai cara menyolder yang baik dan aman, hehehe… J
TIPS nya Adalah … ??
1. Pilihlah Solder yang memiliki
watt sebesar 30 watt. Kemudian bersihkan solder dari karat besi. Gunakanlah
timah atau tinol dengan 60/40 agar solderan bagus dan mengikat.
2. Pasanglah terlebih dulu komponen yang fisiknya
bisa menempel langsung pada PCB seperti resistor dan dioda. Masukkan kaki
komponen pada lubang PCB hingga badan resistor atau dioda menempel, lalu
bengkokkan kakinya sehingga mengunci pada PCB. Kemudian lakukan penyolderan
dengan teori 1 : 3 . Jika timah bisa cair dalam satu detik, maka solder
menempel pada papan 3 detik. Dan jika timah cair dalam waktu 2 detik maka
solder menempel pada bidang solder selama 6 detik. Timah atau tinol ditempelkan
pada 1/3 waktu yang tengah. Jelasnya begini, tempelkan dulu mata solder hingga
menyentuh kaki komponen dan pcbnya, setelah panas baru tempelkan timahnya
hingga mencair dan tarik, sementara mata solder diamkan dulu hingga timah rata
pada bagian yang disolder, baru angkat solder dari titik penyolderan. Solderan
yang bagus mengkilat dan tidak buram. Setelah selesai baru komponen yang lebih
menonjol dari papan pcb seperti transistor, IC ,kondensator dan lain-lain.
Usahakan kaki yang tersisa sependek mungkin. Bengkokkan pangkal kakinya agar
tak jatuh sebelum disolder. Solderlah dengan cara seperti sebelumnya.
3. Untuk menyolder kabel dengan yang lain terlebih
dahulu kedua bagian harus dilapisi timah. Lalu tempelkan keduanya dan tempelkan
mata solder hingga timah di kedua bagian mencair dan menyatu lalu angkat
solder, sambungan tahan pada posisinya sampai timah membeku.
4. Pegang timah dengan jari telunjuk dan ibu jari,
sedangkan kabel dijepit dengan jari tengah dan jari manis. Panjang di bagian
dalam tangan kiri kita sekitar tiga centimeter. Latihlah menggerakkan jari
tangan kiri anda hingga ujung kabel dan ujung kabel bisa menyatu dan merenggang
sesuai keinginan kita. Jika sudah lancar, lakukan penyolderan kabel seperti
metode penyolderan komponen.